-masih belajar-

Category: Uncategorized

Resume Jaringan Komputer

 

Di semester 2 di jurusan D3 Ilmu Komputer & Sistem Informasi UGM, ada beberapa mata kuliah baru yang ditawarkan salah satunya adalah Jaringan Komputer.

Jaringan komputer adalah suatu sistem operasi yang terdiri dari sejumlah komputer dan perangkat jaringan lainnya yang dirancang untuk dapat bekerja bersama-sama dalam berbagai manfaat dan tujuan, antara lain; untuk berkomunikasi, akses informasi, menerima maupun memberikan layanan. Agar dapat mencapai tujuan yang sama, setiap bagian dari jaringan komputer meminta dan memberikan layanan (service). Pihak yang meminta layanan disebut klien (client) dan yang memberikan layanan disebut pelayanan (server). Sistem ini dikenal sebagai sistem client-server yang sudah digunakan pada hampir seluruh aplikasi jaringan komputer.

Beberapa alasan mengapa Jaringan komputer sangat krusial dalam dunia modern, yaitu:

  1. Jaringan memungkinkan manajemen sumber daya lebih efisien: Misalnya, banyak pengguna dapat saling berbagi printer tunggal dengan kualitas tinggi, dibandingkan memakai printer kualitas rendah di masing-masing meja kerja. Selain itu, lisensi perangkat lunak jaringan dapat lebih murah dibandingkan lisensi stand-alone terpisah untuk jumlah pengguna sama, serta berbagi pemakaian CPU, Memori, dan Harddsik.
  2. Jaringan membantu mempertahankan informasi agar tetap andal dan up-to-date: Sistem penyimpanan data terpusat yang dikelola dengan baik memungkinkan banyak pengguna mengakses data dari berbagai lokasi yang berbeda, dan membatasi akses ke data sewaktu sedang diproses.
  3. Jaringan membantu mempercepat proses berbagi data (data sharing). Transfer data pada jaringan selalu lebih cepat dibandingkan sarana berbagi data lainnya yang bukan jaringan.
  4. Jaringan memungkinkan kelompok-kerja berkomunikasi dengan lebih efisien. Surat dan penyampaian pesan elektronik merupakan substansi sebagian besar sistem jaringan, disamping sistem penjadwalan, pemantauan proyek, konferensi online dan groupware, dimana semuanya membantu team bekerja lebih produktif.
  5. Jaringan membantu usaha dalam melayani klien mereka secara lebih efektif. Akses jarak-jauh ke data terpusat memungkinkan karyawan dapat melayani klien di lapangan dan klien dapat langsung berkomunikasi dengan pemasok.

Oleh karena itu, jaringan komputer sangat penting dalam kehidupan saat ini. Tanpa jaringan komputer, kita akan banyak kerepotan karena semua hal akan lebih mahal dan rumit.

Adanya jaringan komputer ini otomatis berdampak pada kehidupan masyarakat dunia yang lebih efisien dan dinamis. Contoh dampak yang sangat terasa saat ini adalah internet. Karena pada dasarnya internet adalah serangkaian komputer (ribuan bahkan jutaan komputer) yang saling terhubung satu sama lain. Masyarakat dunia sudah merasakan keuntungan mengakses internet karena ia dapat memberikan akses cepat informasi dan komunikasi tanpa khawatir akan jarak. Sayangnya dibalik seluruh kelebihannya, internet dapat juga membawa dampak negatif seperti makin malasnya orang untuk berpikir karena baginya semua sudah tersedia di internet.

Harapan saya untuk mata kuliah ini adalah, mahasiswa mampu memahami dan mengembangkan jaringan komputer ke level yang lebih tinggi agar keefektifannya bisa lebih terasa. Diharapkan juga dari mata kuliah ini untuk dapat mencetak mahasiswa-mahasiswa yang ahli agar dapat lebih mudah diterima kerja khususnya yang menyangkut jaringan komputer.

Source:

 

 

Perjalananku Menapaki Mimpi

Namaku Astri Maulidina, lahir di Jember, 27 Juli 1996. Aku tidak tahu makna dari namaku, terutama yang ‘Astri’. Ibuku beralasan jika ‘As’ berarti 1, dan ‘Tri’ itu 3 yang kesemuanya berarti anak pertama dari 3 bersaudara. Agak lucu memang, bisa saja dikait-kaitkan. Tapi di keluarga aku biasa dipanggil ‘Cici’ karena waktu kecil adikku tidak bisa memanggil namaku sehingga pelafalannya jadi ‘Aci’ kemudian ‘Cicia’ dan berubah jadi ‘Cici’.

Sejak kecil aku hidup nomaden (berpindah-pindah). Kota-kota yang sudah pernah aku tinggali antara lain: Jember, tentu saja, aku lahir disana karena orang tua juga berasal dari sana. Kemudian Surabaya, sejak Ibu diterima kerja di Surabaya namun Ayah masih di Jember. Saat itu umurku masih kecil sekali, seringkali aku dititipkan di tetangga karena Ibu tidak bisa menjagaku karena harus kerja. Kemudian Ayah resign dari pekerjaannya dan diterima kerja lagi di PT. Sampoerna lalu ditugaskan di Salatiga. Ibuku yang tidak tahan terus menerus berpisah dengan Ayah terlebih tidak bisa menjagaku saat bekerja, terpaksa resign dan mengikuti suami. Di Salatiga aku mulai menempuh pendidikan. Dari TK sampai kelas 1. Disini pula lahir adik pertamaku, Adam Maulidani. Kemudian kami pindah ke Blora dan alhamdulillah kami di anugerahi satu anggota keluarga baru, adik keduaku, Abdillah Ramadhani. Setelah itu Bojonegoro, Pacitan dan yang paling lama di Ponorogo dimana aku mengenyam pendidikan SMP dan SMA.

Alasanku berpindah-pindah karena mengikuti Ayah yang tugas kerjanya selalu dipindah-pindah. Maka dari itu Ayah membuatkan kami rumah; di Ponorogo untuk tempat kami menetap dan biarlah Ayah yang berpindah-pindah kerja sendiri. Selagi Ayah merantau ke luar kota, beliau selalu menyempatkan waktu untuk bertemu keluarga di Ponorogo paling tidak seminggu sekali di sela-sela padat kerjanya. Waktu aku kelas 10, Ayah di pindah tugaskan di Jogja untuk waktu yang lumayan lama. Sempat ada rencana untuk pindah ke Jogja, rumah pun sudah dibeli, namun aku menolak untuk pindah. Alasannya sederhana saja, aku baru masuk SMA dan aku sudah akrab sekali dengan teman-teman dekatku, aku tidak mau meninggalkan mereka. Aku juga capek pindah-pindah. Memang egois, tapi aku merasa, cukuplah dengan pindah-pindahnya, aku sudah kerasan disini, mulai nyaman dengan kota ini, masa aku harus meninggalkan mereka saat aku sudah bisa berbaur dan harus beradaptasi lagi di kota yang baru. Syukurlah orangtuaku memahami, meskipun adik-adik sudah di daftarkan di SD yang sama di Jogja.

Setelah aku lulus SMA dan diterima di Universitas Gadjah Mada, sontak adik-adik langsung dipindah ke Jogja. Syukurlah aku bisa diterima di kota yang sama dengan Ayahku kerja, orang tuaku bersyukur sekali karena akhirnya bisa berkumpul dengan satu keluarga utuh. Aku pun tak kalah bersyukur. Aku adalah gadis yang mencintai UGM sejak kecil. Cita-citaku adalah bisa bersekolah dan menjadi bagian darinya. Aku masih teringat betul saat masih SD, melewati kampus UGM dan bertanya pada Ibu dengan polosnya,

“Bu, ini tempat apa?”,

“Ini UGM nak”,

“Wah, besar banget! Aku pingin kuliah disini”,

Ibuku menjawab, “Kalau pingin kuliah disini kamu harus rajin belajar. Disini tempat orang pinter semua”.

Aku saat itu sudah tahu bahwa UGM adalah universitas terunggul di Indonesia. Wajar jika Ibuku berkata demikian mengingat diriku yang malas belajar. Mataku tak bisa lepas mengagumi gedung-gedung megah UGM sampai benar-benar hilang dari pandangan. Dalam hati aku bertekad, aku ingin UGM menjadi almamaterku.

Aku sangat tidak menyangka impianku benar-benar terwujud. Maka, dari mimpi itulah aku berjanji penuh akan bersungguh-sungguh belajar disini. Untuk membanggakan orangtuaku dan diriku sendiri. Masuk UGM tentu tak mudah, segala pasang surut dan kegagalan aku tembus dengan semangat dan pantang menyerah. UGM aku prioritaskan. Sampai akhirnya aku lulus di Ujian Tulis 1. Gagal SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri), SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri) dan PBU UGM (Penelusuran Bibit Unggul UGM) tidak menjadi masalah karena begitu aku lolos UGM, semua terbayar.

Sejak masuk UGM aku merasakan perubahan besar dalam diriku. Entah karena usia yang semakin dewasa, lingkungan, pembekalan dari UGM yang hebat, atau yang lain. Pola pikirku berubah. Aku merasa harus memanfaatkan hidup sebaik-baiknya. Karena sejak ospek, kami ditugaskan untuk membuat rencana hidup sampai beberapa tahun ke depan. Untuk pertama kalinya dalam hidupku aku menyusun rencana hidupku. Ternyata semua begitu singkat. Jika 1 bulan saja aku sia-siakan, maka rencana hidupku akan makin lama tertundanya. Bisa tertunda 1 tahun malah. Aku sama sekali tidak terfikir pasangan hidup atau yang lain. Hanya berpikir bagaimana bisa sampai di pendidikan yang setinggi-tingginya dan memperoleh karir yang gemilang. Maka dari itu mulai sekarang aku mulai mencari part-time atau magang kerja yang bisa mendukung karir dan pendidikanku nanti.

IMG

Life mappingku

Aku juga harus mengikuti organisasi untuk mencari pengalaman karena sejak SMA kesempatan berorganisasiku selalu saja tertunda. Contohnya, waktu aku kelas 10, aku dipilih oleh teman-teman sekelas sebagai kandidat IPM (nama organisasi kesiswaan di Muhammadiyah) mewakili kelasku. Aku menyanggupi. Tapi, saat aku meminta ijin pada Ibuku, beliau tidak memperbolehkan. Alasannya saat itu beliau tengah di luar kota dan hanya aku yang bisa mengurus adik-adik di rumah. Tidak mungkin aku meninggalkan adik-adikku saat diklat IPM. Aku pun mengalah, toh masih ada tahun depan, pikirku.

Tahun berikutnya aku mengajukan diri kembali. Sudah setengah jalan setelah semua setuju dan siap, tepat hari sebelum diklat, badanku panas. Aku ingin memaksa ikut tapi tak sanggup. Ibuku juga menyarankan aku istirahat di rumah karena jarang sekali aku demam sampai separah itu. Akhirnya aku meminta izin kepada pembina IPM, beliau memperbolehkan. Namun siapa saja yang tidak ikut diklat IPM maka tidak sah sebagai anggota IPM. Aku pun digantikan.
Teringat kata Pak Anies Baswedan di pidatonya saat acara pembukaan PPSMB UGM 2014, beliau berkata, “IPK tinggi akan mengantarkanmu pada wawancara. Namun pengalaman organisasi yang akan membawamu sukses di masa depan”. Kata-kata itu sangat memotivasiku, bahkan mungkin seluruh mahasiswa.

Sekarang aku sudah semester 2 di jurusan D3 Ilmu Komputer dan Sistem Informasi. IPK ku kemarin lumayan, meski kurang bisa dibanggakan. Namun hal ini memacu daya juangku untuk jadi lebih baik mengalahkan yang terbaik. Amiiin ya rabbal alamin. Sebenarnya aku masuk jurusan ini dengan persiapan yang kurang. Aku benar-benar belajar dari 0 semua mata kuliah kecuali matematika, bahasa Inggris dan Pancasila. Hal yang mendasar karena aku lulusan SMA. Teman-temanku yang lulusan SMK tentu saja bisa lebih baik mengikuti pelajaran dan memperoleh nilai yang bagus-bagus. Lalu mengapa aku masuk jurusan ini?

Sejak kecil aku suka sekali menggambar, apalagi menggambar orang. Gambar-gambarku sering dipuji keluarga, teman maupun guru. Banyak yang menyarankan agar aku menjadi komikus atau pelukis. Namun untuk menjadi komikus, aku pasti bakal capek menggambar berlembar-lembar halaman. Untuk menjadi pelukis, aku hanya suka menggambar, bukan mewarnai apalagi mencampur-campur warna. Begitu pikirku dulu. Tahun demi tahun berlalu dan aku makin dewasa. Aku semakin tahu apa yang aku suka dan yang negara butuhkan. Indonesia masih lemah di bidang animasi dan kartun. Impianku adalah untuk memperbaikinya. Aku mau jadi animator! Malaysia saja bisa buat Upin & Ipin yang terkenal sampai diputar di stasiun TV internasional (Disney channel), kita pasti bisa lebih dari itu. Malaysia pernah berguru dari Indonesia, jadi sebenarnya Indonesia punya potensi yang lebih besar dari Malaysia. Aku sama sekali tidak membenci Malaysia maupun Upin & Ipin-nya. Upin & Ipin itu animasi yang sangat mendidik dan bagus untuk anak-anak. Aku juga tidak memandang Upin & Ipin sebagai saingan, namun aku melihatnya sebagai masa depan Indonesia. Aku mengamati begitu halus dan rapinya animasi itu, pasti Indonesia juga bisa seperti itu. Semoga harapan dan impianku terwujud, amin.

 

© 2025 Frutarian Cat

Theme by Anders NorenUp ↑